Kau menari-nari di atas lukaku ini
Disaat aku membutuhkan cintamu,
Seakan diriku bagai sampah yang berbau
Begitu mudah kau campakkan cintaku
Hooo.. o.. o.. Ismawati
Tapi mengapa kini kembali...
Setelah gagal membina cintamu...
Bukankah bibir manismu yang berbicara
Najis katanya bercinta denganku...
Bawalah cintamu berikan pada yang lain..
Terlanjur sakit hati terlanjur sakit
Lebih baik putih tulang
Daripada putih mata
Bila ku terima
Sisa cintamu lagi...
Lupakanlah semua
Kenangan masa lalu
Dan jangan sesali
Apa yang telah terjadi
Anggap saja sebuah hadiah cinta
Walaupun akhirnya kau kini yang merana
Kau menari-nari di atas lukaku ini
Disaat aku membutuhkan cintamu,
Lebih baik putih tulang
Daripada putih mata
Bila ku terima
Sisa cintamu lagi...
Lupakanlah semua
Kenangan masa lalu
Dan jangan sesali
Apa yang telah terjadi
Anggap saja sebuah hadiah cinta
Walaupun akhirnya kau kini yang merana
Kau menari-nari di atas lukaku ini
Disaat aku membutuhkan cintamu,
Imam S.arifin Menari Diatas Luka
No comments:
Write comments